* anti copy

Thursday, 8 September 2016

Kumpulan Hadits Nabi Tentang " IMAN "

Iman itu, ialah engkau iman percaya dengan yakin kepada Allah, kepada malaikat-malaikatNya, kepada kitab-kitabNya, kepada utusan-utusanNya, kepada hari akhir (akan dibangkitkan dari kubur) dan yakin kepada taqdir (ketetapan Allah), taqdir yang baik maupun buruk (Muslim dari Umar)

Seutama-utama amal, ialah beriman kepada Allah dan rasulNya (Bukhori)

Tiga perkara, barangsiapa terdapat padanya yang tiga perkara itu, terasalah olehnya kemanisan Iman.
- mencintai Allah dan rasul-Nya, lebih dari mencintai segala yang lain
- mencintai seseorang semata-mata karena Allah
- benci kembali kepada kufur, serupa dengan benci dicampakkannya ke dalam api yang bernyala-nyala (Bukhori dan Muslim)

Rasulullah bersabda: Orang yang paling bahagia dengan syafaatku di hari kiamat adalah yang mengucapkan Laailaahaillallahu dengan ikhlas dari dalam hatinya (Bukhori)

Rasul bersabda: Allah berfirman: Jika hambaKu mengingatKu di dalam dirinya, maka Akupun akan mengingatnya di dalam diriKu (Bukhori dan Muslim)

Rasulullah SAW: Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak menerima amal perbuatan tanpa iman (Atthabrani)

Sabda Rasulullah SAW: Seorang mukmin bukanlah pengumpat atau suka mengutuk, tidak keji serta ucapannya tidak kotor (Bukhori)

Abu Hurairah r.a.: Sabda Rasulullah: Allah berfirman: Apabila hambaKu mengingatKu dalam dirinya, maka Akupun akan mengingatnya dalam diriKu (Muslim)

Orang mu'min itu adalah menjadi saudara sesama mu'min, karena itu janganlah meninggalkan memberi nasehat dalam segala hal (Ibn Najjar)

Orang mukmin yang paling utama (baik) ialah orang yang memudahkan penjualan, memudahkan pembelian, memudahkan membayar hutang, dan memudahkan memberikan pinjaman (Thabrani)

Rasulullah bersabda: Warisan bagi Allah Azza wajalla dari hambaNya yang beriman adalah putera-puteri yang sholeh beriman padaNya (Aththah

Kumpulan Hadits Nabi Tentang " ISLAM "

Islam ditegakkan atas lima rukun,
(1) bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah,
(2) mendirikan shalat (fardhu lima kali sehari semalam),
(3) menunaikan zakat,
(4) menunaikan ibadah haji ke tanah suci di Mekah, bagi yang berkuasa, dan
(5) puasa ramadhan (bukhori dan Muslim)

Agama Islam itu luhur dan tinggi, dan tidak akan ada yang melebihi (Aidz bin Umar)

Rasulullah SAW: Ucapan yang paling benar adalah Al Qur'an (Kitabullah), dan sebaik-baik jalan hidup adalah jalan hidup Nabi Muhammad SAW (Muslim)

Sabda Rasulullah: Sesungguhnya Assalaam adalah nama dari Allah Taalla yang dilrtakkan di bumi, maka sebarkan ucapan Assalaam diantaramu (Bukhori)

Rasulullah SAW bersabda: Aku tidak diutus untuk melontarkan kutukan, tapi sesungguhnya aku diutus sebagai pembawa rahmat (Bukhori dan Muslim)

Sungguh berbahagialah bagi orang yang mendapat hidayah Islam, dan penghidupannya sederhana dan menerima apa yang ada (qana'ah) (Turmudzi)

Sungguh berbahagialah orang yang telah masuk Islam, dan diberi rizki cukup, lalu merasa cukup terhadap apa-apa yang diberikan Allah kepadanya (Muslim)

Yang dimaksud kaya itu bukan saja kekayaan karena banyaknya harta benda, melainkan yang disebut kaya sebenarnya ialah kaya hati (tenangnya jiwa) (Bukhori dan Muslim)

Tidaklah halal bagi seorang muslim mendiamkan (tidak mengajak bicara) saudaranya yang muslim lebih dari tiga hari, keduanya bertemu lalu ini memalingkan mukanya dan inipun berpaling pula. Dan yang paling baik diantara keduanya ialah yang memulai lebih dulu mengucap salam (Assalamu'alaikum) (Bukhori dan Muslim)

Rasul SAW: Janganlah sekali-kali seorang laki-laki mukmin membenci istrinya yang beriman. Bila ada perangainya yang tidak disuka, pasti ada perangai yang disuka

Kumpulan Hadits Nabi Tentang " SHALAT "

Amal yang pertama kali akan dihisab untuk seseorang hamba nanti pada hari kiamat ialah shalat, maka apabila shalatnya baik (lengkap), maka baiklah seluruh amalnya yang lain, dan jika shalatnya itu rusak (kurang lengkap) maka rusaklah segala amalan yang lain (Thabrani)

Pekerjaan yang sangat disuka Allah, ialah mengerjakan shalat tepat pada waktunya. Sesudah itu berbakti kepada ibu-bapak. Sesudah itu berjihad menegakkan agama Allah (Bukhori dan Muslim)

Anas r.a.: Nabi SAW selalu memotivasi umatnya untuk sholat berjamaah dan melarang mereka pergi keluar sebelum imam mereka pergi (Muslim)

Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian, pahalanya berlipat ganda sampai duapuluh tujuh derajat (dibandingkan dengan shalat sendirian) (Bukhori dan Muslim)

Rasul Bersabda: Takutlah kamu bila angkat kepalamu dari sujud mendahului imam, karena Allah akan ubah kepalamu jadi kepala keledai (Bukhori dan Muslim)

Ummu Salamah r.a.: Bila selesai salam pada saat sholat di masjid, Rasul berhenti sejenak agar wanita pulang lebih dahulu sebelum pria (Bukhori)

Kumpulan Hadits Nabi Tentang " AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR

Ubadah r.a.: Ketika wahyu diturunkan padanya, Nabi SAW tampak susah, sengsaranya, hingga air mukanya berubah karena beratnya wahyu tersebut (Muslim)

Anas r.a.: Do'a Rasulullah SAW: Ya Allah, aku berlindung padaMu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, sia-siakan usia dan dari sifat kikir (Muslim)

Abu Hurairah r.a.: Sabda Rasul: Sebaik-baiknya wanita adalah yang paling saying terhadap anak yatim yang masih kecil dan paling perhatian terhadap suami (Muslim)

Andaikata engkau pernah berbuat dosa kepada Allah sehingga langit itu penuh dengan dosa-dosamu, lalu engkau menyesali dengan taubat, maka Allah menerima taubatmu, yakni diampuni dosamu (Ibn Majah)

Semua manusia (anak Adam) itu melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan itu ialah orang-orang yang suka bertaubat (Turmudzi dan Ibn Majah)

Jadilah kamu orang yang mengajar atau belajar atau pendengar (orang mengaji), atau pecinta (mencintai ilmu) dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima (artinya tidak mengajar, tidak belajar, tidak suka mendengarkan pengajian, dan tidak mencintai ilmu), maka kamu akan hancur (Baihaqi)

Orang yang bertambah ilmunya dan tidak bertambah petunjuk yang dimilikinya maka ia akan semakin jauh dari Allah SWT (Abu Dawud)

Barangsiapa menuntut ilmu yang biasanya ditujukan untuk mencari keridhaan Allah, tiba-tiba ia tidak mempelajarinya kecuali hanya untuk mendapatkan harta benda keduniaan, maka ia tidak akan memperoleh bau harumnya sorga pada hari kiamat (Abu Dawud)

Amal yang paling disenangi oleh Allah, ialah amal yang terus-menerus dikerjakan, walaupun sedikit (Bukhori dan Muslim)

Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan yang di atas ialah yang memberikan, dan tangan yang di bawah ialah yang minta (menerima) ( Bukhori dan Muslim)

Barangsiapa yang menanggung anak yatim di rumahnya yakni ia diberi makan dan minum (sama dengan makan dan minumnya), maka Allah akan memasukkan ia di sorga, kecuali jika ia melakukan dosa yang tidak dapat diampuni (Turmudzi)

Rasulullah SAW: Sesungguhnya sedekah seseorang walau hanya sesuap, akan dikembang biakkan olehNya seperti gunung, maka bersedekahlah (Bukhori dan Muslim)

Rasul bersabda: Firman Allah: Dekatkanlah dirimu padaKu (Allah) dengan cara mendekatkan diri kepada kaum yang lemah, berbuat ihsan kepadanya (Muslim)

Pelayanmu adalah saudaramu, samakan makanan/pakaiannya denganmu, jangan beri pekerjaan yang dia tidak mampu mengerjakannya (Bukhori)

Rasulullah bersabda: Siapa ingin doanya terkabul/dibebaskan dari kesulitan, hendaknya ia membantu/menatasi kesulitan orang lain (Ahmad)

Rasul SAW: Firman Allah: Siapa niat lakukan kebaikan, tapi tidak kerjakan, maka Allah catat niat itu seperti satu (1) kebaikan penuh di sisiNya (Muslim)

Nabi bersabda: bila seorang laki-laki memberi nafkah keluarganya semata-mata karena harapkan ridha Allah maka sama dengan dia memberi sedekah (Bukhori)

Rasul bersabda: tidak satupun milikku yang kusembunyikan darimu, maka jaga harga dirinya niscaya Allah akan menjaganya (Bukhori dan Muslim)

Rasul: Allah berfirman: Hambaku yang Aku sehatkan, luaskan rizkinya dan selama 5 tahun tidak berhaji, ia akan kehilangan rahmatKu (Al Baihaqi)

Jabir r.a.: Rasulullah SAW bersabda: Jagalah dirimu dari sifat kikir, karena kikir itu membinasakan umat-umat sebelum kamu (Muslim)

Rasulullah SAW bersabda: panas api neraka adalah 70x dari panasnya api yang biasa dipakai anak cucu Adam untuk memasak (Bukhori)

Sabda Rasul: Ihsan ialah beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatNya, jika tidak mampu, maka yakinkan hatimu bahwa Allah melihatmu (Bukhori)

Sabda Rasulullah SAW: Sesungguhnya Allah memiliki kecemburuan dan kecemburuan Allah adalah bila seorang mukmin melanggar laranganNya (Bukhori)

Rasul bersabda: Bila Allah benci seorang hamba, Dia menyeru para penghuni langit untuk membencinya dan kebencian itu merambat ke bumi (Muslim)

Rasul bersabda: Bila malaikat Allah dapati majelis zikir, ia duduk bersama, kelilingi dengan sayapnya hingga menutupi sampai ke langit (Muslim)

Ibnu Umar r.a.: Rasul bersabda: Seorang lelaki adalah pemelihara keluarganya dan bertanggungjawab atas semua anggota keluarganya (Bukhori dan Muslim)

Rasulullah SAW: Jangan mencaci orang yang telah meninggal, karena sebenarnya mereka telah sampai pada apa yang telah mereka lakukan (Bukhori)

Aisyah r.a.: Rasul bersabda: Bila sifat lemah lembut ada pada sesuatu maka akan menghiasinya dan bila hilang maka akan mengotorinya (Muslim)

Rasulullah bersabda: Siapa yang mengorek-orek keburukan saudaranya semuslim maka Allah akan mengorek-orek keburukannya (Ahmad)

Usamah r.a.: Rasul SAW: Aku berdiri di pintu surga, kebanyakan yang memasukinya orang-orang miskin dan yang kaya/berkedudukan tetap bertahan di luar (Bukhori dan Muslim)

Abu Hurairah r.a: rasul bersabda: Bila kerabatmu jahat terhadapmu, berbuat baiklah selalu kepadanya, maka Allah senantiasa menolongmu (Bukhori dan Muslim)

Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah Taalla indah dan suka keindahan, suka melihat kenikmatan hambaNya, benci kemelaratan (Muslim)

Hubungilah orang yang telah memutuskan engkau, dan berilah kebaikan kepada yang telah berbuat jahat kepada engkau, dan katakanlah (berbicaralah) dengan hak (yang sebenarnya) walaupun terhadap dirimu sendiri (Ibn Najar)

Bukanlah orang yang paling baik daripadamu itu yang meninggalkan dunianya karena akhiratnya, dan tidak pula yang meninggalkan akhiratnya karena dunianya, sebab dunia itu penyampaian kepada akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban atas manusia ( Ibnu 'Asakir)

Wanita beriman dilarang berkabung lebih dari 3 malam, kecuali kematian suaminya, masa berkabungnya 4 bulan 10 hari (Bukhori dan Muslim).

Kumpulan Hadits Nabi Tentang " AKHLAQ MULIA "

Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya". (HR. Ar-Ridha)

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya seorang Mukmin-karena kebaikan akhlaknya-menyamai derajat orang yang biasa melakukan shaum dan menunaikan shalat malam." (HR Abu Dawud)

Dari Abu Ad-Darda' radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat. [Sunan Tirmidzi: Sahih]

Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya dengan majelisku pada Hari Kiamat nanti adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sebaliknya, orang yang aku benci dan paling jauh dari diriku adalah orang yang terlalu banyak bicara (yang tidak bermanfaat, pen.) dan sombong." HR at-Tirmidzi).

Baginda Rasulullah SAW menyebut sejumlah keistimewaan akhlak mulia ini. Saat beliau ditanya tentang apa itu kebajikan (al-birr), misalnya, beliau lansung menjawab, "Al-Birr husn al-khulq (Kebajikan itu adalah akhlak mulia." (HR Muslim).

Beliau bahkan bersabda, "Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang Mukmin pada Hari Kiamat nanti selain akhlak mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berbuat keji dan berkata-keta keji." (HR at-Tirmidzi)

Rasulullah SAW pun menyebut Muslim yang berakhlak mulia sebagai manusia terbaik. Beliau bersabda, "Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR al-Bukhari dan Muslim).

Dari Sahl bin Sa'ad radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah mencintai akhlak yang mulia dan membenci akhlak yang buruk. [Al-Mu'jam Al-Kabiir: Sahih]

An-Nawwaas bin Sim'aan Al-Anshary radiyallahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam tentang kebaikan dan keburukan, dan Rasulullah menjawab: Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan keburukan adalah sesuatu yang mengganjal di dadamu (hatimu), dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya. [Sahih Muslim]

Dari Abu Umamah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang meninggalkan debat sekalipun ia benar, dan sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang tidak berbohong sekalipun hanya bergurau, dan rumah di atas surga bagi orang yang mulia akhlaknya. [Sunan Abi Daud: Hasan]

Dari Jabir bin Samurah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya orang yang paling baik keislamannya adalah yang paling baik akhlaknya. [Musnad Ahmad: Sahih]

Dari Jabir radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling dekat tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya, dan yang paling aku benci dari kalian dan yan paling jauh tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang banyak bicara, angkuh dalam berbicara, dan sombong. [Sunan Tirmidzi: Sahih]

Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Kalian tidak akan mempu memberi kepada semua orang dengan hartamu, akan tetapi kamu bisa memberi kepada semua orang dengan senyuman dan akhlak mulia. [Musnad Al-Bazzar: Hasan]

Dari Ibnu Mas'ud dan Aisyah radiyallahu 'anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa ... Ya Allah .. Engkau telah memuliakan penciptaanku, maka muliakanlah akhlakku. [Musnad Ahmad: Sahih]

Jabir bin Abdillah radiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam ketika memulai salat ia bertakbir kemudian membaca ... "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam, Ya Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang bisa memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal yang buruk selain Engkau". [Sunan An-Nasa'i: Sahih]

Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya, "Ya Rasulullah, seorang wanita dari kami ada yang kawin dua, tiga dan empat kali lalu dia wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di surga?" Nabi Saw menjawab, "Dia disuruh memilih dan yang dia pilih adalah yang paling baik akhlaknya dengan berkata, "Ya Robbku, orang ini ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk kehidupan dunia dan akhirat." (HR. Ath-Thabrani)

"Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik." (HR. Abu Ya'la dan Al-Baihaqi)

"Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu yang merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang lain."(HR. Muslim)

Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku tidak perlu lagi bertanya-tanya kepada orang lain. Nabi Saw menjawab, "Katakan: 'Aku beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus (jujur)'." (HR. Muslim)

"Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah. Relalah dengan pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya kamu menjadi orang paling kaya. Berperilakulah yang baik kepada tetanggamu niscaya kamu termasuk orang mukmin. Cintailah orang lain pada hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu sendiri niscaya kamu tergolong muslim, dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu mematikan hati." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

"Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila mendengarkan pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji ditepati. (HR. Ad-Dailami)

"Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar. (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)

"Menghemat dalam nafkah separo pendapatan (belanja), dan mengasihi serta menyayangi orang lain adalah separo akal, sedangkan bertanya dengan baik adalah separo ilmu. (HR. Ath-Thabrani)

"Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya) adalah akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya." (HR. Ahmad dan Al Hakim)

"Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang bagi seorang mukmin. Dia harus mengambilnya dari siapa saja yang didengarnya, tidak peduli dari sumber mana datangnya." (HR. Ibnu Hibban)

Artinya kita jangan melihat siapa yang memberi nasehat tapi apa isi nasehatnya. Yakinlah bahwa segala kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, dan segala sesuatu hanya sebagai perantara. "Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi (tidak punya akhlaq), lakukanlah apa yang kamu kehendaki." (HR. Bukhari)

"Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih afdhol di sisi Allah daripada menelan (menahan) amarah yang ditelannya karena keridhoan Allah Ta'ala." (HR. Ahmad)

Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah, berpesanlah kepadaku." Nabi Saw berpesan, "Jangan suka marah (emosi)." Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi Saw tetap berulang kali berpesan, "Jangan suka marah." (HR. Bukhari)

" Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad)

"Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah pembicaraan paling dusta. (HR. Bukhari)

"Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak sesuai kandungan hatinya. Ketenangan (sabar dan berhati-hati) adalah dari Allah dan tergesa-gesa (terburu-buru) adalah dari setan. (HR. Asysyihaab)

"Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)

"Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada kaum lemah dan berbuatlah ihsan kepada mereka. Sesungguhnya kamu memperoleh rezeki dan pertolongan karena dukungan dan bantuan kaum lemah di kalangan kamu." (HR. Muslim)

"Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah akan merendahkannya." (HR. Ath-Thabrani)

"Allah mewahyukan kepadaku agar kamu berprilaku rendah hati agar tidak ada orang yang menzalimi orang lain atau menyombongkan dirinya terhadap orang lain. (HR. Ahmad)

"Sifat malu adalah dari iman dan keimanan itu di surga, sedangkan perkataan busuk adalah kebengisan tabi'at dan kebengisan tabi'at di neraka. (HR. Bukhari dan Tirmidzi)

"Sesungguhnya cemburu (yakni cemburu yang wajar dan masuk akal adalah bagian) dari keimanan. (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Babawih)

"Kebajikan ialah akhlak yang baik dan dosa ialah sesuatu yang mengganjal dalam dadamu dan kamu tidak suka bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)

"Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta atau memberi fatwa kepadamu. (HR. Muslim)

"Orang yang membawa (mengangkut) sendiri barang dagangannya maka dia terbebas dari kesombongan. (HR. Al-Baihaqi).

"Orang yang mengharamkan kelemah lembutan, maka akan diharamkan baginya segala kebaikan." [HR. Muslim]

"Ya Allah, siapa saja yang mengurus urusan umatku, kemudian ia memberatkan mereka, maka beratkanlah ia. Dan siapa saja yang mengurus urusan umatku, kemudian ia bersikap lemah lembut kepada mereka, maka lemah lembutlah Engkau kepadanya." [HR. Muslim]

"Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati yang kejam, dan terlalu memburu kesenangan dunia serta orang yang terus-menerus melakukan perbuatan dosa. "(HR. Al Hakim)

Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, "Allah dan rasulNya lebih mengetahui." Nabi Saw lalu berkata, " Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang dan menuduh orang itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang itu, lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala- pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang- orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka." (HR. Muslim)

"Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas). (HR. Al Hakim)

"Janganlah engkau menyepelekan kebaikan sedikitpun meski sekadar menuangkan air dari ember timbamu ke bejana orang yang meminta air, dan meski sekadar berbicara dengan saudaramu dengan wajah yang berseri-seri." [HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan an-Nasa'i]

Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam." [Hadits riwayat Mutafaq 'alaih] Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih luas baginya daripada sabar. (HR. Al Hakim)

Sabar adalah separo iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan sodaqoh (yang kita keluarkan). (HR. Ath-Thabrani)

Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Senyummu ke wajah saudaramu adalah sodaqoh. (Mashabih Assunnah) Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan bergaul yang sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang buruk. (HR. Al Hakim)

Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar pahalanya dari yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dalam menghadapi gangguan mereka. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Amal perbuatan yang paling disukai Allah sesudah yang fardhu (wajib) ialah memasukkan kesenangan ke dalam hati (menghibur hati) seorang muslim. (HR. Ath-Thabrani)

Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya dia segera memperbaikinya. (HR. Bukhari)

Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada Allah dalam segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan (menasihati) satu sama lain, dan menyantuni saudara-saudaranya (yang memerlukan). (HR. Ad-Dailami)

Jibril Alaihissalam yang aku cintai menyuruhku agar selalu bersikap lunak (toleran dan mengalah) terhadap orang lain. (HR. Ar-Rabii')

Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusaknya (kehormatan dan nama baiknya). (HR. Muslim)

Rasulullah Saw melarang mendatangi undangan orang-orang fasik. (HR. Ath-Thabrani)

Janganlah kamu duduk-duduk di tepian jalan. Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, kami memerlukan duduk-duduk untuk berbincang-bincang." Rasulullah kemudian berkata, "Kalau memang harus duduk-duduk maka berilah jalanan haknya." Mereka bertanya, "Apa haknya jalanan itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Memalingkan pandangan (bila wanita lewat), menghindari gangguan, menjawab ucapan salam (dari orang yang lewat), dan beramar ma'ruf nahi mungkar." (Mutafaq'alaih) Termasuk sunnah bila kamu menghantar pulang tamu sampai ke pintu rumahmu. (HR. Al-Baihaqi)

Rasulullah Saw menerima pemberian hadiah dan mendoakan ganjaran atas pemberian hadiah tersebut. (HR. Bukhari)

Jangan menolak hadiah dan jangan memukul kaum muslimin. (HR. Ahmad)

Hendaknya kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah itu dapat melenyapkan kedengkian. (HR. Tirmidzi dan dan Ahmad)

Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya yang lanjut maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan menghormatinya. (HR. Tirmidzi)

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah menghormati tamunya. Kewajiban menjamu tamu hanya satu hari satu malam. Masa bertamu adalah tiga hari dan sesudah itu termasuk sedekah. Tidak halal bagi si tamu tinggal lebih lama sehingga menyulitkan tuan rumah. (HR. Al-Baihaqi)

Barangsiapa menerima kebaikan (pemberian) dari kawannya (saudaranya) tanpa diminta hendaklah diterima dan jangan dikembalikan. Sesungguhnya itu adalah rezeki yang disalurkan Allah untuknya. (HR. Al Hakim)

Barangsiapa membela (nama baik dan kehormatan) saudaranya tanpa kehadirannya maka Allah akan membelanya di dunia dan di akhirat. (HR. Al-Baihaqi

Apabila kawan muslim seseorang digunjing dan dia tidak menyanggah (membelanya) padahal sebenarnya dia mampu membelanya maka Allah akan merendahkannya di dunia dan di akhirat. (HR. Al Baghowi dan Ibnu Babawih)

Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan bila tidak saling mengenal timbul perselisihan. (HR. Muslim)

Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala sesuatu bagi saudaranya sebagaimana yang dia cintai bagi dirinya. (HR. Bukhari)

Hubungilah orang yang memutus hubungannya dengan kamu dan berilah (sesuatu) kepada orang yang enggan memberimu. Hindarkan dirimu dari orang yang menzalimi kamu (Artinya, jangan menghiraukan orang yang menzalimi kamu). (HR. Ahmad)

Belalah (tolonglah) kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila dia zalim, cegahlah dia dari perbuatannya dan bila dia dizalimi upayakanlah agar dia dimenangkan (dibela). (HR. Bukhari)

Barangsiapa tidak memperhatikan (mempedulikan) urusan kaum muslimin maka dia bukan termasuk dari mereka. (HR. Abu Dawud)

Jangan menunjukkan kegembiraan atas penderitaan saudaramu, niscaya Allah akan menyelamatkannya dan akan menimpakan (musibah) kepadamu. (HR. Aththusi dan Tirmidzi)

Apabila kamu memukul, hindarilah wajah. (HR. Mashabih Assunnah)

Wahai segenap manusia, sesungguhnya Robbmu satu dan bapakmu satu. Tidak ada kelebihan bagi seorang Arab atas orang Ajam (bukan Arab) dan bagi seorang yang bukan Arab atas orang Arab dan yang (berkulit) merah atas yang hitam dan yang hitam atas yang merah, kecuali dengan ketakwaannya. Apakah aku sudah menyampaikan hal ini? (HR. Ahmad)

Tidak boleh ada gangguan (akibat yang merugikan dan menyedihkan) dan tidak boleh ada paksaan. (HR. Malik)

Cukup jahat orang yang menghina saudaranya. (HR. Muslim)

Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan) dengan saudaranya melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu untuk berdialog mengemukakan isi hati dan yang terbaik ialah yang pertama memberi salam (menyapa). (HR. Bukhari)

Barangsiapa meniru-niru tingkah laku suatu kaum maka dia tergolong dari mereka. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Tidak akan masuk surga orang yang suka mencuri berita (suka mendengar-dengar berita rahasia orang lain). (HR. Bukhari)

Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing) maka seluruh tubuh tidak bisa tidur dan demam. (HR. Muslim)

Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat apinya, kamu akan terkena asapnya. (HR. Bukhari)

Tiada beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji. (HR. Ad-Dailami)

Tunaikanlah amanat terhadap orang yang mengamanatimu dan janganlah berkhianat terhadap orang yang mengkhianatimu. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Orang yang diajak bermusyawarah (dimintai pendapat) adalah orang yang bisa memegang amanat (jujur, ikhlas dan dapat menyimpan rahasia). (HR. Ath-Thabrani)

Aku menjenguk ke surga dan aku melihat kebanyakan penghuninya orang-orang fakir (miskin). Lalu aku menjenguk ke neraka dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. (HR. Bukhari dan Muslim)

yang dimaksud hadits ini adalah fakir miskin yang sabar dan bersyukur dan kebanyakan wanita masuk neraka adalah karena banyak mengeluh kepada suami dan tak mau bersyukur. Sesungguhnya agama ini mudah dan tiada seorang yang mempersulit agama, kecuali pasti dikalahkannya (menemui kesulitan). Bertindaklah tepat, lakukan pendekatan, sebarkan berita gembira, permudahlah dan gunakan siang dan malam hari serta sedikit waktu fajar sebagai penolongmu. (HR. Bukhari)

Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus hatinya sehingga lurus lidahnya. (HR. Ahmad)

Sebaik-baik umatku adalah apabila pergi (musafir) dia berbuka puasa dan shalat Qashar, dan jika berbuat kebaikan merasa gembira, tetapi apabila melakukan keburukan dia beristighfar. Dan seburuk-buruk umatku adalah yang dilahirkan dalam kenikmatan dan dibesarkan dengannya, makanannya sebaik-baik makanan, dia mengenakan pakaian mewah-mewah dan bila berkata tidak benar (tidak jujur). (HR. Ath-Thabrani)

Allah Azza wajalla mewajibkan tujuh hak kepada seorang mukmin terhadap mukmin lainnya, yaitu:
(1) melihat saudara seimannya dengan rasa hormat dalam pandangan matanya;
(2) mencintainya di dalam hatinya;
(3) menyantuninya dengan hartanya;
(4) tidak menggunjingnya atau mendengar penggunjingan terhadap kawannya;
(5) menjenguknya bila sakit;
(6) melayat jenazahnya;
(7) dan tidak menyebut kecuali kebaikannya sesudah ia wafat. (HR. Ibnu Baabawih)

Sebaik-baik kamu ialah yang diharapkan kebaikannya dan aman dari kejahatannya, dan seburuk-buruk kamu ialah yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya. (HR. Tirmidzi dan Abu Ya'la)

Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan ..(HR. Muslim)

Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor. (HR. Bukhari)

Penghuni neraka ialah orang yang buruk perilaku dan akhlaknya dan orang yang berjalan dengan sombong, sombong terhadap orang lain, menumpuk harta kekayaan dan bersifat kikir. Adapun penghuni surga ialah rakyat yang lemah, yang selalu dikalahkan. (HR. Al Hakim dan Ahmad)

Rasulullah Saw melarang orang makan atau minum sambil berdiri. (HR. Muslim)

Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)

Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)

Aini Lighoiri Jamalikum

Cinta adalah kiblat nya jiwa, kemana jiwa itu mengarah pasti kepada orang atau siapapun yang ia cintai.

Walaupun ia menghadap kiblat tetap jiwanya akan mengarah kepada yang ia cintai.
walaupun ia bersujud kepada Allah jiwanya akan bersama dengan orang yang ia cintai. Beruntung orang-orang yang mencintai Allah dan Rasul.

Maka berkata Sayyidina Anas ibn Malik ra: “Kami tidak pernah gembira dalam suatu kegembiraan selain mendengar kabar: Kau akan bersama dengan orang yang kau cintai… Kabar (inilah) yang sangat menggembirakan kami, janji dari Sang Nabi saw.

dan beliau Sayyidina Anas berkata: “dan aku mencintai Rasulullah, aku mencintai Nabi Muhammad saw, Abu Bakar, dan Umar dan aku berharap akan bersama mereka walaupun aku tidak mampu beramal sedahsyat amal mereka..

Ucapan Anas Ibn Malik yang dicantumkan didalam Shahih Bukhari ini diakui tentunya dan dibenarkan oleh seluruh Muhaddits dan ulama Ahlussunnah wal jamaah bahwa kecintaan kepada seseorang akan mengantarkannya bersama kelak di Yaumil Qiyamah.

Hadits ini merujuk pada satu makna: beruntung mereka yang mencintai Nabi Muhammad saw, beruntung mereka dengan keberuntungan dunia dan akhirat mereka yang mencintai Sayyidina Muhammad saw, yang mencintai Rasulullah saw, Sungguh mereka akan bersama Sang Nabi, yang mencintai para shalihin mereka akan bersama dengan orang yang mereka cintai.



عينی لغير جمالکم لا تنظروا
‘Ainî lighoiri jamâlikum lâ tandhurû
وسواکم فی خاطری لا يخطر
Wa siwâkumu fî khôthirî lâ yakhthuru
فإذا لفظت ففی حديث جمالکم
Fa-idzâ lafadhtu fafî hadîtsi jamâlikum
وإذا سگت ففىکموا أتفکروا
Wa idzâ sakattu fafîkumû atafakkarû
غبتم فغاب تواجدي عن ناظري
Ghibtum faghôba tawâjudî ‘an nâdhirî
فلذاك عيشي بالفراق مگدر
Falidzâka ‘aisyî bil firôqi mukaddaru
حبی لکم طبع بغير تگلف
Hubbî lakum thob’un bighoiri takallufin
يا سيدی
Yâ Sayyidî
والطبع فی الإنسان لا يتغير صبرت قلبی عنکموا فأجابني لا صبر لی لا لا ،
Waththob’u fîl-insâni lâ yataghoyyaru shobbartu qolbî ‘ankumû fa-ajâbanî lâ shobro lî lâ lâ
لا صبر لی لا أصبر
Lâ shobro lî lâ ashbiru
لا صبر لی حتی يراکم ناظري
Lâ shobro lî hattâ yarôkum nâdhirî
وعلی محبتکم أموت وأحشر
Wa ‘alâ mahabbatikum amûtu wa uhsyaru
صلی الله علی سيدنا محمد صلی الله عليه وسلم ۳
Shollâllâhu ‘alâ Sayyidinâ Muhammad shollâllâhu ‘alaihi wasallam 3x
حبی لکم طبع بغير بغير تگلف
Hubbî lakum thob’un bighoiri takallufin
ألم يردك الرحمن فی سورة الضحی
Alam yurdikar-rohmânu fî sûrotidl-dluhâ
وحاشاك أن ترضی وفينا معدب
Wa hâsyâka an tardlô wa fînâ mu’addabun
أترضی يا أبا الزهراء أترضی مع الجاه الوجيه ضياعنا
Atardlô yâ Abâz-Zahrô-i atardlô ma’al jâhil wajîhi dloyâ’anâ
ونحن إلی أعتاب بابك ننسب
Wa nahnu ilâ a’tâbi bâbika nunsabu
إذا کنت محمود المقام
Idzâ kunta mahmûdal maqômi
(ياسيدي ۳ يارسول الله )
Yâ Sayyidî 3x Yâ Rosûlallâh
فإننا علی ثقة أليس منا مخيب
Fa-innanâ ‘alâ tsiqqotin alaisa minnâ mukhoyyabun
دعوت فلبينا سمعا وطاعة لبيك رسول الله
Da’auta falabbainâ sam’an wa thô’atan labbaika Rosûlallâh
وحاشاك ياسيدي حاشاك أن ندعوك ثم نعذب
Wa hâsyâka yâ Sayyidî hâsyâka an nad’ûka tsumma nu’adzdzabun

Istilah di sharaf

MAZID

Fi 'il yang terdiri dari tiga huruf asal, lalu ditambah huruf tambahan satu, dua atau tiga huruf

Mu'tal

Fi’il yang salah-satu huruf asalnya berupa huruf illah (huruf penyakit) yaitu: waw, ya’, dan alif, dinamakan juga huruf mad atau huruf lien

Muannats

Secara bahasa artinya adalah wanita. Jadi pada dasarnya isim muannats adalah kata yang masuk ke dalam kategori wanita

Mubtada dan Khabar

Isim marfu' yang bebas dari amil lafazh, sedangkan khabar ialah isim marfu' yang di-musnad-kan kepada mubtada, contohnya seperti perkataan: زَيْدٌقَاىِٔمٌ (Zaid berdiri)

Mudha'af

Kalimah yang A’in fi’il dan Lam fi’ilnya terdiri dari huruf kembar. Contoh:

مَدَّ – قَرَّ – دَلَّ

Mudzakar

Istilah atau terminologi untuk kata-kata yang masuk ke dalam jenis laki-laki

Mujarrod

Fi’il yang tersusun dari huruf – huruf asli tanpa tambahan huruf lainnya

Muqabalah

Muqabalah arti bahasanya adalah “saling berhadapan”. Yang dimaksud dengan muqabalah di sini adalah memperhadapkan atau membandingkan kata-kata dengan wazannya. Contoh, kata مَنَعَ dikatakan memiliki wazan فَعَلَ, karena huruf mim pada kataمَنَعَ setentang dengan huruf fa pada wazan فَعَلَ; huruf nun pada kata منَعَ setentang dengan huruf ‘ain pada wazan فَعَلَ ; dan huruf ‘ain pada kataمَنَعَ setentang dengan huruf lam pada wazanفَعَلَ .

Nun Taukid

Nun yang berfungsi untuk meyakinkan, yang masuk pada fi’il yang berzaman mustaqbal (masa yang akan datang). Pembagian nun taukid:

a. Nun taukid khofifah, yaitu nun taukid yang disukun. Contoh: يَنْصُرَنْ 

b. Nun taukid tsaqilah, yaitu nun bertasydid yang berharokat fathah, selain yang berada setelah alif tasniyah dan alif fashilah.

Sighat

bentuk kalimat ditinjau dari segi maknanya, dan jumlahnya ada sepuluh macam, yaitu Fiil madhi, fiil mudhore, masdar, isim fa’il, isim maf’ul, fi’il amr, fi’il nahyi, isim zaman, isim makan, isim alat.

Tamyiz

Isim manshub yang berfungsi menjelaskan dzat yang samar, seperti dalam contoh perkataan di bawah ini: 

تَصَبَّبَ زَيْدٌعَرْقًا = Zaid mencucurkan keringat. (kata keringat itu menjelaskan keadaan diri Zaid)

Tashrif

Tashrif artinya mengubah bentuk dasar menjadi kata-kata turunan dengan mengikuti aturan dan pola tertentu sehingga dihasilkan kata-kata baru dengan makna yang berbeda-beda.

Tashrif istilah

perubahan kata yang didasarkan pada perbedaan bentuk katanya seperti merubah sebuah kata kerja bentuk lampau menjadi kata kerja bentuk sedang, kata kerja bentuk perintah, kata kerja bentuk larangan, dan seterusnya.

Tashrif Lughawi

perubahan yang didasarkan pada jumlah dan jenis pelakunya seperti perubahan sebuah kata benda tunggal menjadi kata benda berjumlah dua, menjadi kata benda jamak, dan sebagainya.

Wazan

Wazan artinya timbangan, pola atau formulasi kata yang umumnya dengan menggunakan variasi komposisi huruf-huruf ف ,ع , dan ل.Contoh:ا•Wazan dari kata كَتَبَadalahفَعَلَ•Wazan dari kata كَاتِبٌadalah فَاعِلٌ•Wazan dari kata اِنْـقَطَعَ adalahاِنْـفَعَلَ

Wednesday, 7 September 2016

Huruf / Harf

Huruf (الحرف ) secara bahasa memilki arti huruf seperti yang kita kenal dalam bahasa Indonesia yang ada 26 huruf. Sedangkan dalam bahasa Arab kita mengenal ada 28 huruf yang kita kenal dengan huruf hijaiyah. Akan tetapi, huruf yang dimaksud disini bukan setiap huruf hijaiyah melainkan huruf hijaiyah yang memiliki arti seperti: وَ (dan) فَ (maka) بِ (dengan) لِ (untuk) سَ (akan) كَ (seperti).

Huruf yang dimaksud di sini tidak berarti harus huruf yang disusun dari satu huruf saja, tetapi juga disusun dari dua atau lebih huruf yang memiliki makna, contohnya: مِنْ (dari), اِلَى (ke), عَنْ (dari) , عَلَى (di atas), فِيْ (di dalam).
Diantara huruf-huruf di atas ada yang termasuk huruf jar, yaitu huruf yang menyebabkan isim yang ada setelahnya wajib dibaca kasroh, yaitu: مِنْ (dari), اِلَى (ke), عَنْ(dari), عَلَى (di atas), فِيْ (di dalam), بِ (dengan)لِ (untuk) كَ (seperti).

A. Huruf Mabany (Huruf Hijaiyah)
Huruf yang digunakan untuk menyusun suatu kata
Huruf mabany terbagi menjadi 2:
1. Huruf ‘Illah
Ada 3 huruf yaitu: ا, و, ي
2. Huruf Shohih
Seluruh huruf hijaiyah selain ا, و, ي

B. Huruf Ma’any
Huruf-huruf yang mempunyai makna
Huruf ma’any terbagi menjagi beberapa macam, diantaranya:

1. Huruf Jar 
Huruf yang membuat kata setelahnya secara umum berharokat akhir kasroh.
Diantara huruf-huruf jer adalah: مِنْ , إِلىَ , عَنْ , عَلىَ , فِى , رُبَّ , بِ , كَ , لِ

2. Huruf Athof
Huruf yang digunakan untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata yang lain.
Diantara huruf-huruf athof adalah: وَ , ثُمَّ , أَوْ

Fi'il

Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti pengertian kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.
Contoh:
bekerjalah اُفْعُــلْ
Sedang/ akan bekerja يَفْــعُــلُ
Telah bekerja فَــعَــلَ

Ciri-Ciri Kalimah Fi'il

1.Ciri Ma’nawi Fi’il
Ciri ma’nawi fi’il adalah setiap kalimat yang menunjukkan suatu pekerjaan tertentu (dengan mengetahui makna mufrodat atau kosakata).
Contoh :
قَامَ sudah berdiri
Lafadz ini menunjukkan makna pekerjaan dan disertai zaman madli, maka dinamakan fi’il madli.
يَقُوْمُ sedang/akan berdiri
Lafadz ini menunjukkan makna pekerjaan dan disertai zaman hal atau zaman istiqbal, maka dinamakan fi’il mudhori’.
قُمْ berdirilah
Lafadz ini menunjukkan arti pekerjaan yang disertai zaman hal dengan memandang insya’nya (perintah) dan zaman istiqbal dengan melihat wujud pekerjaan, dan dinamakan fi’il amar.

2.Ciri Lafdzi Fiil
a) Masuknya huruf قَدْ huruf ini masuk ada fi’il madhi yang menunjukkan makna tahqiq (sungguh-sungguh) dan fi’il mudhori’ yang menunjukkan makna taqlil (kadang-kadang). Contoh: قَدْ قَام زَيْدٌ (masuk pada fiil madhi), قَدْ يَقُوْمُ زَيْدٌ (masuk pada fiil mudhori’)

b) Masuknya huruf السّين , huruf ini masuk pada fiil mudhori’ yang berfaidah memurnikan zamannya fiil mudhori dengan hanya menunjukkan zaman istiqbal (yang akan datang), contoh: سَيَقُوْمُ اَحْمَدُاِلَى جاكرتاغَدُا (Ahmad akan pergi ke Jakarta besok)

c. Didahului huruf سَوْفَ

Huruf “سَوْفَ ” artinya juga “Akan”. Bedanya dengan “سَ", kata “سَوْفَ ” digunakanuntuk waktu yang lebih lama ketimbang “سَ”. Contohnya:

كَلاسَوْفَ تَعْلَمُوْنَ 

"Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)" ( At Takatsur : 3)
d) Ta’ ta’nis as-sakinah, contoh: قَامَتْ، ذَهَبَتْ

Berdasarkan waktu terjadinya
a.Fi’il madhi
Fi’il madhi adalah fi’il yang menunjukkan kejadian waktu lampau
Contoh:
خَلَقَ (Telah menciptakan)
خَرَجَ (Telah keluar)
اَمَرَ (Telah memerintah)

b.Fi’il Mudhore
Fi’il mudhore adalah fi’il yang menunjukkan kejadian pada waktu sekarang atau akan datang.
Contoh:
يَخْلُقُ (Sedang/ akan mencipta)
يَخْرُجُ (sedang/ akan keluar)
يَأْمُرُ (sedang/ akan memerintah)

c.Fi’il Amr
Fi’il amr adalah fi’il yang digunakan untuk menuntut terjadinya sesuatu pada waktu setelah pengucapan (kata kerja perintah)
Contoh:
اُدْخُلْ (Masuklah)
اُخْرُجْ (Keluarlah)
اِجْلِسْ (Duduklah)

Berdasarkan jenis dan susunan hurufnya

1.Fi’il Shahih (الفِعْلُ الصَّحِيْحُ)
Fi’il Shahih adalah fi’il yang susunan hurufnya terdiri dari huruf shahih, artinya tidak terdiri dari huruf ‘illat yaitu alif, waw, dan ya (الألف، الواو، الياء). Fi’il Shahih ini dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu:

a.Fi’il Salim (الفِعْلُ السَّالِمُ) adalah fi’il shahih yang mana susunan hurufnya tidak terdapat huruf hamzah (أ) dan tidak ada harakat syaddah (tadh’if/mudha’af). Contoh: فَتَحَ، ضَرَبَ، نَصَرَ
b.Fi’il Mahmuz (الفِعْلُ الْمَهْمُوْزُ) adalah fi’il shahih yang salah satu huruf aslinya terdiri dari huruf hamzah, baik hamzah tersebut terdapat di fa’ fi’il, ‘ain fi’il, atau lam fi’il-nya. Oleh karenanya fi’il mahmuz itu dibagi tiga macam:

1. Mahmuz Fa’ (الْمَهْمُوْزُ الْفَاءِ) adalah fi’il shahih yang mana terdapat huruf hamzah pada huruf yang sejajar dengan Fa’ fi’il-nya. Contoh: أَدَمَ، أَخَذَ، أَكَلَ
2. Mahmuz ‘Ain (الْمَهْمُوْزُ الْعَيْنُ) adalah fi’il shahih yang mana terdapat huruf hamzah pada huruf yang sejajar dengan Ain fi’il-nya. Contoh: سَأَلَ
3. Mahmuz Lam (الْمَهْمُوْزُ اللاَّمُ) adalah fi’il shahih yang mana terdapat huruf hamzah pada huruf yang sejajar dengan Lam fi’il-nya. Contoh: قَرَأَ، بَدَأَ 

c.Fi’il Mudha’af (الفِعْلُ الْمُضَاعَفُ) adalah fi’il shahih yang mana huruf kedua dan ketiga-nya (sejajar dengan ‘ain fi’il dan lam fi’il-nya) terdiri dari huruf yang sejenis (biasanya diberi harakat syaddah/tasydid). Contoh: مَدَّ berasal dari مَدَدَ ; شَدَّ berasal dari شَدَدَ (dibuang harakat dal yang pertama, kemudian di-idgham-kan (dimasukkan) ke huruf dal yang kedua). Idgham adalah memasukkan salah satu dari dua huruf yang sejenis ke huruf yang lain. Caranya ada 3 macam:

1. Wajib yaitu jika fi’il shahih terdiri dari dua huruf sejenis keduanya berharakat atau huruf pertama sukun dan huruf kedua berharakat. Contoh: فَرَّ berasal dari فَرَرَ
2. Jaiz yaitu jika fi’il shahih terdiri dari dua huruf sejenis huruf pertama berharakat dan huruf kedua sukun yang tidak asli. Contoh: لَمْ يَمُدَّ berasal dari لَمْ يَمْدُدْ (dipindahkan harakat huruf dal yang pertama ke huruf mim kemudian diberi harakat huruf dal yang kedua baik dengan harakat fatah, dhammah atau kasrah karena kondisi harakat asalnya tidak asli).
3. Mumtani’ yaitu jika fi’il shahih terdiri dari dua huruf sejenis huruf pertama berharakat dan huruf kedua sukun asli. Contoh: مَدَدْتُ، مَدَدْنَا

2.Fi’il Mu’tal (الفِعْلُ الْمُعْتَلُّ)
Fi’il Mu’tal adalah fi’il yang salah satu susunan huruf aslinya terdiri dari huruf ‘illat yaitu alif, waw, dan ya (الألف، الواو، الياء). Selanjutnya Fi’il Mu’tal ini dibagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu:

a.Fi’il Mitsal (الفِعْلُ الْمِثَالُ) adalah fi’il yang susunan huruf pertamanya (huruf yang sejajar dengan Fa fi’ilnya) terdiri dari huruf ‘illat. Contoh: يَسَرَ، يَبِسَ، وَثَبَ، وَعَدَ 
b.Fi’il Ajwaf (الفِعْلُ اْلأَجْوَافُ) adalah fi’il yang susunan huruf keduanya (huruf yang sejajar dengan ‘Ain fi’ilnya) terdiri dari huruf ‘illat. Contoh: خَافَ asalnya خَوَفَ; صَامَ asalnya صَوَمَ; سَارَ asalnya سَيَرَ; بَاعَ asalnya بَيَعَ
c.Fi’il Naqish (الفِعْلُ النَّاقِصُ) adalah fi’il yang susunan huruf ketiganya (huruf yang sejajar dengan Lam fi’ilnya) terdiri dari huruf ‘illat. Contoh: غَزَا، رَمَى، رَضِيَ
d.Fi’il Lafif (الفِعْلُ اللَّفِيْفُ) adalah fi’il yang susunan hurufnya terdiri dari dua huruf ‘illat. Fi’il Lafif ini terbagi kepada 2 bagian:

1. Fi’il Lafif Maqrun (الفِعْلُ اللَّفِيْفُ) adalah fi’il yang susunan huruf kedua dan ketiganya (huruf yang sejajar dengan ‘Ain fi’il dan Lam fi’il-nya) terdiri dari dua huruf ‘illat. Contoh: طَوَى، رَوِيَ، قَوِيَ، شَوَى
2. Fi’il Lafif Mafruq (الفِعْلُ اللَّفِيْفُ) adalah fi’il yang susunan huruf pertama dan ketiganya (huruf yang sejajar dengan Fa’ fi’il dan Lam fi’il-nya) terdiri dari dua huruf ‘illat. Contoh: وَجِيَ، وَقَى

Berdasarkan objek penderitanya

1. Fi'il lazim, yaitu fi'il yang tidak membutuhkan maf'ul bih. Contoh: 

بكى عليّ (Bakaa 'Aliyy = Ali menangis)
خرج الأستاذ (Khoroja al-ustaadzu = Ustadz itu keluar)

2. Fi'il muta'addi, yaiut fi'il yang membutuhkan maf'ul bih. 
Contoh:
فتح أحمد البابَ (Fataha Ahmadu al-baaba = Ahmad membuka pintu).
أكل زيدٌ خبزا (Akala Zaidun khubzan = Zaid memakan roti)

Fi'il muta'addy terbagi 2:
a. Fi'il muta'addi yang membutuhkan satu maf'ul bih, seperti contoh di atas.
b. Fi'il muta'addi yang membutuhkan dua maf'ul bih.
contoh:
علّمتُ سعيدا حديثا ('Allamtu Sa'iidan al-hadiitsa = Aku mengajarkan Sa'id sebuah hadits). Maf'ul bih nya Sa'id dan sebuah hadits.

Berdasarkan bentuk aktif/ pasif

1.Fi’il Ma’lum
Fi’il ma’lum adalah fi’il yang disebutkan pelakunya (kata kerja aktif)
Contoh:
ضَرَبَ عَلِيٌّ الْكَلْبَ (Ali telah memukul anjing)
قَتَلَ الْقَائِدُ الْعَدُوَّ (Panglima itu telah membunuh musuh)

2.Fi’il Majhul
Fi’il majhul adalah fi’il yang yang tidak disebutkan pelakunya (kata kerja pasif)
Contoh:
ضُرِبَ الْكَلبُ (Anjing telah dipukul)
قُتِلَ الْعَدُوُّ (Musuh itu telah dibunuh)

Berdasarkan susunan huruf

1.Fiil Mujarrod
FI'IL MUJARRAD ( فِعْل مُجَرَّد ) yaitu fi'il yang semua hurufnya asli.
Fi'il Mujarrad pada umumnya terdiri dari tiga huruf sehingga dinamakan pula FI'IL MUJARRAD TSULATSI ( فِعْل مُجَرَّد ثُلاَثِي ) dan mempunyai enam wazan ( وَزْن ) atau timbangan (pola huruf dan harakat) yakni:

1. فَعَلَ - يَفْعُلُ misalnya: نَصَرَ - يَنْصُرُ (=menolong)
2. فَعَلَ - يَفْعِلُ misalnya: جَلَسَ - يَجْلِسُ (=duduk)
3. فَعَلَ - يَفْعَلُ misalnya: فَتَحَ - يَفْتَحُ (=membuka)
4. فَعِلَ - يَفْعَلُ misalnya: عَلِمَ - يَعْلَمُ (=mengetahui)
5. فَعُلَ - يَفْعُلُ misalnya: كَثُرَ - يَكْثُرُ (=menjadi banyak)
6. فَعِلَ - يَفْعِلُ misalnya: حَسِبَ - يَحْسِبُ (=menghitung)

Disamping Fi'il Mujarrad Tsulatsi yang terdiri dari tiga huruf, terdapat pula Fi'il Mujarrad Ruba'i ( فِعْل مُجَرَّد رُبَاعِي ) yang terdiri dari empat huruf. Fi'il Mujarrad Ruba'i ini hanya mempunyai satu wazan yaitu: فَعْلَلَ - يُفَعْلِلُ .
Contoh: تَرْجَمَ - يُتَرْجِمُ (=menerjemahkan), وَسْوَسَ - يُوَسْوِسُ (=membisikkan waswas), زَلْزَلَ - يُزَلْزِلُ (=menggoncang-goncangkan).

2.Fi’il Mazid
Fi'il Mazid berasal dari Fi'il Mujarrad yang mendapat tambahan huruf:

a. Fi'il Mazid dengan tambahan satu huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti: 
1. أَفْعَلَ - يُفْعِلُ (huruf tambahannya: Hamzah di awal kata)

Fi'il MujarradFi'il Mazid
دَخَلَ - يَدْخُلُ (=masuk)أَدْخَلَ - يُدْخِلُ (=memasukkan)
خَرَجَ - يَخْرُجُ (=keluar)أَخْرَجَ - يُخْرِجُ (=mengeluarkan)
رَسَلَ - يَرْسُلُ (=lepas)أَرْسَلَ - يُرْسِلُ (=melepas, mengirim)

2. فَعَّلَ - يُفَعِّلُ (huruf tambahannya: huruf tengah yang digandakan/tasydid)
Fi'il MujarradFi'il Mazid
قَدِمَ - يَقْدِمُ (=datang)قَدَّمَ - يُقَدِّمُ (=mendatangkan)
عَلِمَ - يَعْلَمُ (=mengetahui)عَلَّمَ - يُعَلِّمُ (=mengajar)
نَزَلَ - يَنْزِلُ (=turun)نَزَّلَ - يُنَزِّلُ (=menurunkan)

3. فَاعَلَ - يُفَاعِلُ (huruf tambahannya: Mad Alif setelah huruf pertama)
Fi'il MujarradFi'il Mazid
قَتَلَ - يَقْتُلُ (=membunuh)قَاتَلَ - يُقَاتِلُ (=berperang)
فَرَقَ - يَفْرَقُ (=memisah)فَارَقَ - يُفَارِقُ (=berpisah)
سَبَقَ - يَسْبِقُ (=mendahului)سَابَقَ - يُسَابِقُ (=berlomba)

b. Fi'il Mazid dengan tambahan dua huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti:

1. اِنْفَعَلَ - يَنْفَعِلُ (huruf tambahannya: Alif dan Nun di awal kata).
Fi'il MujarradFi'il Mazid
طَلَقَ - يَطْلِقُ (=menceraikan)اِنْطَلَقَ - يَنْطَلِقُ (=pergi)
فَطَرَ - يَفْطِرُ (=membelah)اِنْفَطَرَ - يَنْفَطِرُ (=terbelah)
قَلَبَ - يَقْلِبُ (=membalik)اِنْقَلَبَ - يَنْقَلِبُ (=terbalik)

2. اِفْتَعَلَ - يَفْتَعِلُ (huruf tambahannya: Alif di awal dan Ta di tengah)
Fi'il MujarradFi'il Mazid
جَمَعَ - يَجْمَعُ (=mengumpulkan)اِجْتَمَعَ - يَجْتَمِعُ (=berkumpul)
نَشَرَ - يَنْشُرُ (=menyebarkan)اِنْتَشَرَ - يَنْتَشِرُ (=tersebar)
لَمَسَ - يَلْمِسُ (=meraba)اِلْتَمَسَ - يَلْتَمِسُ (=meraba-raba)

3. اِفْعَلَّ - يَفْعَلُّ (huruf tambahannya: Alif di awal dan huruf ganda di akhir)
Fi'il MujarradFi'il Mazid
بَيَضَ - يَبِيْضُ (=putih)اِبْيَضَّ - يَبْيَضُّ (=memutih)
حَمُرَ - يَحْمِرُ (=merah)اِحْمَرَّ - يَحْمَرُّ (=memerah)
سَوِدَ - يَسْوِدُ (= hitam)اِسْوَدَّ - يَسْوَدُّ (=menghitam)

4. تَفَاعَلَ - يَتَفَاعَلُ (huruf tambahan: Ta di awal dan Mad Alif di tengah)
Fi'il MujarradFi'il Mazid
حَسَدَ - يَحْسُدُ (=dengki)تَحَاسَدَ - يَتَحَاسَدُ (=saling dengki)
عَرَفَ - يَعْرِفُ (=kenal)تَعَارَفَ - يَتَعَارَفُ (=saling kenal)
سَأَلَ - يَسْأَلُ (= bertanya)تَسَائَلَ - يَتَسَائَلُ (=saling bertanya)

5. تَفَعَّلَ - يَتَفَعَّلُ (huruf tambahannya: Ta di awal dan huruf ganda di tengah)
Fi'il MujarradFi'il Mazid
عَلِمَ - يَعْلَمُ (=mengetahui)تَعَلَّمَ - يَتَعَلَّمُ (=belajar)
كَبُرَ - يَكْبِرُ (=besar)تَكَبَّرَ - يَتَكَبَّرُ (=membesarkan diri)
فَكَرَ - يَفْكِرُ (= berfikir)تَفَكَّرَ - يَتَفَكَّرُ (=memusatkan fikiran)

3. Fi'il Mazid dengan tambahan tiga huruf. Wazan yang biasa ditemukan adalah: اِسْتَفْعَلَ - يَسْتَفْعِلُ (huruf tambahannya: Alif, Sin dan Ta di awal kata).
Fi'il MujarradFi'il Mazid
غَفَرَ - يَغْفِرُ (=mengampuni)اِسْتَغْفَرَ - يَسْتَغْفِرُ (=mohon ampun)
قَبِلَ - يَقْبَلُ (=menerima)اِسْتَقْبَلَ - يَسْتَقْبِلُ (=menghadap)
خَرَجَ - يَخْرُجُ (= keluar)اِسْتَخْرَجَ - يَسْتَخْرِجُ (=minta keluar)

 
back to top