* anti copy

Friday, 25 November 2016

Tempat Mustajab Untuk Berdoa Di Tanah Suci Di tanah suci

Tempat Mustajab Untuk Berdoa Di Tanah Suci Di tanah suci, terdapat beberapa tempat yang memiliki keutamaan untuk melaksanakan ibadah dan mustajab untuk berdoa. Bahkan, karena begitu tingginya keutamaan tesebut, banyak orang yang direkomendasikan untuk berdoa di tempat tersebut dengan harapan doanya bisa dikabulkan.

1. Masjidil Haram Masjidil Haram adalah masjid terbesar di dunia yang mampu menampung hingga 4 juta jamaah. Umat muslim yang berdoa di sana, diyakini bakal dikabulkan dan mendapat pahala berlipat ganda. Dalam Masjidil Haram terdapat banyak tempat-tempat yang utama/yang baik untuk berdoa dan shalat di Masjidil Haram memiliki derajat 100.000 kali lebih utama dibandingkan shalat di tempat yang lainnya.

 سِوَاهُ فِيمَا صَلَاةٍ أَلْفِ مِائَةِ مِنْ أَفْضَلُ الْحَرَامِالْمَسْجِدِفِي وَصَلَاةٌ الْحَرَامَ الْمَسْجِدَ إِلَّا سِوَاهُ فِيمَا صَلَاةٍ أَلْفِ مِنْ أَفْضَلُ مَسْجِدِي فِي صَلَاةٌ “Shalat di masjidku (masjid Nabawi) lebih baik daripada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjid Al-Haram. Shalat di masjid Al Haram lebih baik daripada 100.000 shalat di tempat lain” (HR. Ibnu Majah).

1.1. Multazam Multazam terletak di antara Hajar Aswad dan sebelum Pintu Ka’bah. Multazam memiliki makna “tempat yang amat diperlukan”. Berdasarkan sabda Rasulullah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai tempat yang paling mustajabah untuk berdoa, berdasarkan hadis berikut:
Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah saw bersabda: “Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tidak ada satu pun doa seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan.” (HR. Ahmad). Diriwayatkan juga dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tempat di antara sudut Ka’bah dan maqam Ibrahim adalah Multazam. Setiap orang sakit yang berdoa di sana pasti akan sembuh.” (HR. Ahmad).

1.2. Maqam Ibrahim Maqam Ibrahim memiliki arti batu tempat pijakan yang dipergunakan Nabi Ibrahim as untuk berpijakan ketika membangun Ka’bah. Maqam Ibrahim adalah bangunan kecil setelah pintu kabah yang terletak di sebelah timur. Batu tempat pijakan nabi Ibrahim as merupakan batu berasal dari surga seperti juga hajar aswad. Maqam Ibrahim merupakan bangunan yang kubah emas, perak dan lapisan kaca, sehingga bisa terlihat pada batu itu bekas telapak kaki Nabi Ibrahim. Dengan seizin Allah, bekas pijakan kaki Nabi Ibrahim membekas di atas batu tersebut dan masih tetap ada sampai sekarang. Pada saat jaman nabi, batu maqam Ibrahim menempel dengan dinding Ka’bah, namun pada zaman Umar bin Khatab r.a. dipindahkan ke belakang sehingga orang-orang yang salat di dekatnya tidak terganggu oleh arus orang-orang yang sedang thawaf.

1.3. Hijir Ismail Hijir Ismail adalah daerah dipagari tembok rendah berbentuk setengah lingkaran, inti Hijir Ismail adalah talang emas terdapat di atas kabah. Nabi Ismail as pernah tinggal bersama ibunya, Siti Hajar, dan keduanya pun di makamkan di tempat ini. Pada hijir Ismail terdapat amalan sunah yaitu melakukan shalat sunat, berdoa dan berzikir. Amalan ini tidak ada hubungannya dengan rukun dan wajib haji atau umrah.

 1.4. Sudut Yamani Sudut Yamani atau disebut Rukun Yamani merupakan sudut menghadap pintu no 1 kabah. Setiap orang yang thawaf disunnahkan menyalami atau mengusap dengan tangan kanan atau disunnahkan melambaikan tangan kanan ke arah sudut ini sambil mengatakan, “Bismillahi Wallahu Akbar”. Rukun Yamani adalah sudut yang ke empat, bagi yang sedang Thawaf dari sudut ini sampai ke sudut Hajar Aswad disunnahkan membaca: 

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
 “Rabbanaa Aatina Fiddunyaa Hasanah, Wafil Aakhirati Hasanah, Waqina Adzaaban Naar”. Artinya; ya Allah, berilah aku kehidupan yang baik di dunia, juga kehidupan yang baik di akhirat nanti, dan jauhkanlah aku dari siksa neraka.
 Dalam salah satu riwayat, Nabi saw pernah bersabda, “setiap aku melewati Rukun Yamani tampak ada Malaikat yang mengucapkan kalimat aamiin… aamiin…, maka setiap melewatinya bacalah doa; Rabbanaa Aatina Fiddunyaa Hasanah, Wafil Aakhirati Hasanah, Waqina Adzaaban Naar”. Rukun yamani inipun dinyatakan salah satu tempat yang sangat baik untuk berdoa yaitu dengan cara meletakkan tangan kanan lalu minta kepada Allah SWT apa yang dimaksudkan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda: “Ada 70 malaikat yang memegang rukun Yamani. Barangsiapa berdoa, “Ya Allah, berilah aku ampunan dan kesehatan di dalam agama, dunia, dan akhirat. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jauhkanlah diri kami dari siksa api neraka’ maka 70 malaikat tersebut akan berkata, ‘Aamiin, kabulkanlah doanya’.” (HR. Ibnu Majah dalam Kitab Al Manasik).

 1.5. Antara Shafa dan Marwa Antara bukit Shafa dan Marwah adalah dua buah bukit yang terletak dekat dengan Ka’bah (Baitullah). Terdapat kisah kasih sayang Siti Hajar sebagai seorang ibu mondar-mandir hingga 7 kali pulang balik antara bukit Shafa dan Marwah itu untuk mencari air. Jarak antara bukit Shafa dan Marwah adalah kurang lebih 450 meter. Kisah ini diabadikan oleh Allah SWT menjadi salah satu dari rukun ibadah haji dan umrah menjadi ibadah sa’I (lari-lari kecil).
  Diriwayatkan dari Jabir dari Abdullah bahwa Rasulullah saw pergi menuju Shafa hingga melihat Ka’bah, lalu mengucapkan kalimat tauhid, tahmid, dan takbir sebanyak tiga kali, kemudian berdoa sesuai dengan apa yang beliau kehendaki. (HR. An Nasa’i)

 1.6. Telaga Air Zamzam Zam-zam dalam bahasa arab berarti air yang melimpah, sumur di bawah tanah yang terletak ± 20 meter sebelah Tenggara Ka’bah ini mengeluarkan air bersih dan jernih yang tiada henti, dan diamanatkan agar sewaktu meminum air Zam-zam harus niat. Sebelum minum air zam-zam kita menghadap ke Ka’bah bermunajat kepada Allah SWT sebagai berikut :

 للّٰهُمَّ إِنِّيْ أْسْأَلُكَ عِلْمً نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَآءً مِنْ كُلِّ دَآءٍ وَسَقَمٍ بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
 “Allahumma innii as aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan waasi’an wasyifaa an min kulli daa in wasaqamin birahmatika yaa arhamarraahimiin.” Artinya : Ya Allah, aku mohon kepadaMu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rizki yang luas dan sembuh dari segala sakit dan penyakit pikun dengan rahmatMu ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (HR. Hakim).
 Rasulullah saw bersabda: “Air Zamzam itu diminum mengikut apa yang diniatkan atau dikehendaki.” (Diriwayatkan dari Jabir, lbnu Abbas, lbnu Umar dan Muawiyah). Dalam suatu hadits, dari Ibnu Abbas ra., Rasulullah saw bersabda: “Air Zam-zam bagi yang diniatkan ketika meminumnya, jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu maka Allah SWT akan menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud agar engkau merasa kenyang, maka Allah SWT akan mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu maka Allah SWT akan menghilangkan dahagamu itu. (HR. Daruquthni, Ibnu Majah). 

2. Masjidil Nabawi Masjid Nabawi merupakan masjid Nabi saw yang terletak di kota Madinah. Sebagaimana Masjidil Haram di Mekkah, Masjid Nabawi memiliki keutamaan yaitu melipatgandakan ganjaran shalat bagi mereka yang shalat di dalamnya.

 الْحَرَامَ الْمَسْجِدَ إِلَّا سِوَاهُ فِيمَا صَلَاةٍ أَلْفِ مِنْ أَفْضَلُ هَذَا مَسْجِدِي فِي صَلَاةٌ
 "Shalat di masjidku ini (masjid Nabawi) lebih baik daripada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjid Al-Haram” (HR. Muslim)
 Orang yang mengerjakan shalat Arbain di Masjid Nabawi akan dicatat sebagai orang yang bebas dari neraka, siksa, dan kemunafikan (HR. Ahmad dan Ath Thabrani).
 Dalam masjid Nabawi terdapat tempat bernama Raudhah atau taman surga. Ar Raudhah adalah ruang di antara Mimbar dan makam Rasulullah saw. Raudhah memiliki arti ‘taman’. Raudhah terletak di Madinah, tepatnya di dalam Masjid Nabawi. Raudhah merupakan sebuah area kecil yang terletak di antara mimbar imam Masjid Nabawi dengan makam Nabi Muhammad saw, Abu Bakar As siddiq, dan Umar bin Khatab. Tentang keutamaan Raudhah tergambar dalam hadits berikut. Rasulullah saw bersabda: “Tempat antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” (HR.Muslim). Di dalam raudhah, muslim sebaiknya melaksanakan shalat sunnat sejumlah empat 4 rakaat kemudian berdoa. Untuk jemaat laki-laki, raudhah dibuka 24 jam sehingga melaksanakan shalat wajib berjamaah pun dapat dilakukan di sini. Sedangkan untuk jemaat perempuan hanya dibuka pada waktu-waktu tertentu (ba’da shalat subuh-pukul 11.00, ba’da dzuhur-masuk shalat ashar, ba’da isya-pukul 00.00).
 
back to top