* anti copy

Thursday, 25 August 2016

Tiga Pertanyaan yang Menentukan Jalan Hidup


Ada tiga pertanyaan disetiap benak manusia, yang mana jawaban dari ketiga pertanyaan ini akan sangat menentukan jalan hidupnya. Jika jawabannya benar, maka benar pula hidupnya begitupun sebaliknya, jika jawabannya salah, maka akan salah pula jalan hidupnya. Ketiga pertanyaan itu adalah:

    Dari mana saya dan kehidupan ini?
    Untuk apa saya hidup di dunia ini?
    Kemana saya setelah mati?

Dalam menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa jawaban yang mewakili setiap kategori pemikiran dasar (akidah) manusia.

Jawaban pertama:

Kehidupan dan alam semesta ini hanyalah dialektika materi (perubahan dari satu wujud benda ke wujud yang lain) semata, manusia sama seperti hewan, secara alami dilahirkan lalu materi (sel-sel)nya tumbuh hingga mati kemudian akan musnah menjadi tanah.

Hidup di dunia ini hanya sekali, maka tujuan hidup di dunia adalah untuk memenuhi hawa nafsunya (bersenang-senang). Segala cara akan dilakukan demi memenuhi kebutuhan hawa nafsunya tersebut.

Setelah mati (materi) manusia akan berubah menjadi (materi lain) tanah, dan kehidupan pun selesai.

Jawaban kedua:

Saya dan kehidupan alam semesta ini adalah ciptaan Tuhan

Hidup di dunia ini adalah untuk menikmati apa yang telah Tuhan sediakan di dunia. Hidup hanya satu kali, dan Tuhan telah memberikan kita hawa nafsu, maka manusia hidup untuk menikmati segala sesuatu yang ada di dunia (yang telah Tuhan ciptakan) untuk memenuhi kebutuhan hawa nafsu manusia.

Setelah mati, manusia akan kembali ke surga.

Jawaban pertama mewakili pemikiran manusia yang berasaskan Materialisme, tidak mempercayai adanya Tuhan sebagai pencipta (atheis). Mereka berpendapat kehidupan dan alam semesta ini telah ada sebelum dia hidup, ada pada saat dia hidup dan akan terus ada. Akidah (dasar berpikir) Materialisme inilah yang menjadi landasan Ideologi Sosialisme-Komunis.

Jawaban kedua mewakili pemikiran manusia yang berasaskan Seklarisme, mereka mengakui adanya Tuhan (Sang Pencipta), tetapi hidupnya tidak mau diatur oleh aturan Tuhannya. Dengan kata lain, mereka mengakui eksistensi Tuhan tetapi tidak OtoritasNYA untuk mengatur kehidupan mereka. Mereka menganggap mereka sendirilah yang berhak mengatur hidupnya. Hal dasar inilah yang menjadi pondasi Ideologi Kapitalisme-Sekular.

choices-copy2

PILIHLAH JALAN YANG LURUS

 Jawaban ketiga ini mewakili pemikiran berasaskan Islam, maka jawabannya akan sangat sederhana sekali. Saya dan kehidupan ini berasal dari Allah, hidup untuk menyembah Allah dan akan kembali kepada Allah SWT. Mengakui adanya Tuhan Pencipta segala sesuatu yaitu Allah SWT, dan bersedia mengikuti aturan yang telah ditetapkanNYA untuk menjalani kehidupan di bumi milikNYA. Asas ini yang menjadi landasan Ideologi Islam.

Beberapa kemungkinan dapat terjadi, seperti: orang Islam tetapi berpaham Kapitalisme-Sekular atau orang Islam tetapi berpaham Sosialisme-Komunis. Yang pasti tidak mungkin adalah seseorang selain Islam berpaham Ideologi Islam, jikalau ada tentu orang itu akan menjadi Muallaf (masuk Islam).

Pertanyaan ini juga berlaku untuk anda, silahkan anda tanyakan kepada diri anda sendiri. Renungkanlah, sebelum tidur (setelah berdoa, berdzikir, mengulang hafalan hari itu), tanyakan kepada diri anda sendiri dan jawablah dengan jujur.  Karena pertanyaan-pertanyaan tersebut menentukan jalan hidup anda, oleh karena itu menjadi penting untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban yang benar. Setelah menjawab pertanyaan tersebut, maka akan ada konsekuensi dari jawaban anda. Karena jawaban itu harus diimplementasikan didalam keseharian kita dalam menjalani hidup.

Wallahu ‘alam.

Semoga bermanfaat.
 
back to top